Tujuan, Instrumen serta Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia

Pemerintah mengeluarkan 2 jenis kebijakan di bidang ekonomi dan perbankan yakni kebijakan fiskal dan moneter. Kedua kebijakan ini sangat penting untuk meningkatkan dan menstabilkan pertumbuhan ekonomi pada negara.

Tidak hanya itu kedua kebijakan ini dalam pelaksanaannya dapat diterapkan pada salah satunya atau secara serentak. Tergantung pada kebutuhan pemerintah untuk menstabilkan perekonomiannya.

Nah, untuk lebih jelas lagi mengenai apa itu kebijakan fiskal, apa tujuannya, apa instrumen dan contoh kebijakan fiskal yuk simak dibawah ini!

Apa itu Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang kaitannya dengan pasar barang maupun jasa. Kebijakan ini dibuat oleh DPR dengan mengubah besaran penetapan pajak kepada wajib pajak. Seluruh wajib pajak untuk mematuhi pelaksanaanya yang wajib, pemerintah mengawasi pemungutan.

Jadi kebijakan pajak ini mengenai kebijakan tentang penerimaan, perpajakan, belanja pemerintah dengan tujuan ekonomi tertentu dan utang piutang. Ditetapkan APBN ini kebijakan fiskal dapat berubah menyesuaikan pada pendapatan dan pengeluaran pemerintah.

Adanya perubahan ini bertujuan untuk mengubah pendapatan pemerintah yang bersumber dari wajib pajak. Pendapatan ini digunakan untuk mengubah kemampuan pemerintah dalam mendanai program kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi.

Apa Tujuan Kebijakan Fiskal

Tujuan utama kebijakan fiskal ini untuk menentukan arah, tujuan, sasaran serta prioritas dari pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. Berikut ini ada beberapa tujuan diciptakannya kebijakan fiskal antara lain:

1. Meningkatkan Kualitas SDM

Kualitas SDM masyarakat dapat meningkat terutama dari segi perekonomian dan teknologi. Jika kualitas SDM meningkat, maka kapabilitas bersaing didunia kerja nasional dan internasional dapat meningkat kesejahteraan hidupnya.

2. Menjaga dan Mengembangkan Perekonomian Negara

Kebijakan fiskal ini menjaga dan mengembangkan kondisi ekonomi negara yang diharapkan dapat mempengaruhi semua sektor ekonomi negara serta dapat memperbaiki masalah di dalamnya mulai dari perbankan, korporat dan usaha mikro.

3. Mendorong Investasi

Dapat menciptakan iklim investasi terutama pada investor dengan lebih baik bagi pelaku pasar modal. Dengan hal tersebut negara bisa mendapatkan pendapatan yang lebih banyak dari pajak usaha.

4. Menjaga Stabilitas Harga Barang

Harga dalam pasar dapat terpengaruh mulai dari faktor positif yaitu meningkatnya demand dan faktor negatifnya terjadi monopoli dan penimbunan. Salah satu tujuannya ini untuk menjaga harga barang agar tetap terjangkau untuk masyarakat dan terhindar fluktuasi.

Instrumen Kebijakan Fiskal

Sektor-sektor yang dimanfaatkan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi makro negara adalah instrumen kebijakan fiskal. Lebih jelas mengenai instrumen kebijakan fiskal antara lain:

1. Pajak

Poin paling penting pada instrumental yaitu pajak dari semua sektor domestik dan luar negeri. Untuk mencapai tujuan kebijakan fiskal pemerintah bisa memanipulasi pajak dalam bentuk penambahan, penundaan, pengurangan dan peniadaan.

2. Pengeluaran Belanja

Pengeluaran belanja dapat dikurangi atau juga ditambah sesuai dengan kebutuhan. Jika neraca pembayaran negara defisit maka pemerintah dapat mengurangi pengeluaran belanjaannya di sektor contoh menunda pembayaran THR untuk PNS.

3. Obligasi Publik

Penerbitan obligasi atau surat utang untuk warga negara jika dibandingkan berbeda dengan utang luar negeri. Karena obligasi publik mempunyai coupon rate atau bonus komisi ketika pemerinta mengembalikan pinjaman kepada masyarakat.

4. Alokasi Anggaran

Instrumen kebijakan fiskal yang terakhir yaitu dengan mengalokasi anggaran. Tujuannya untuk periode tertentu dapat berhasil. Pemerintah juga memiliki wewenang untuk memindahkan alokasi anggaran dari satu sektor ke sektor yang lain. Misalnya pada masa pandemi pemerintah bisa memprioritaskan anggaran untuk fasilitas kesehatan.

Contoh Kebijakan Fiskal

Setelah mengetahui mengenai pengertian kebijakan fiskal, tujuan serta instrumen kebijakan fiskal, selanjutnya akan mengulas beberapa contoh mengenai kebijakan fiskal di Indonesia antara lain:

1. Subsidi Gas dan BBM

Contoh kebijakan fiskal yang pertama di Indonesia adalah subsidi gas dan BBM. Tujuan dari bidang bahan ini untuk memperlancar mobilitas serta transaksi ekonomi pada masyarakat di Indonesia.

2. Tax Amnesty

Contoh yang kedua yakni tax amnesty, dengan adanya pembebasan pajak baik itu pengurangan maupun peniadaan dalam kurun waktu tertentu, masyarakat mau melaporkan semua kekayaannya.

3. Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET)

Kebijakan HET adalah contoh yang terakhir yaitu untuk penetapan harga jual maksimum pada barang tertentu. Umumnya dari barang HET yaitu sembako dan obat-obatan.

Itulah sedikit penjabaran mengenai kebijakan fiskal. Jadi kebijakan fiskal ini adalah salah satu kebijakan ekonomi paling penting karena sudah diadaptasi oleh pemerintah.

Facebook
Twitter
Email
Print

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Didukung Oleh :

Latest Article