Menjadi anggota POLRI atau TNI adalah impian banyak pemuda Indonesia yang ingin mengabdi kepada bangsa dan negara. Untuk mewujudkannya, setiap calon siswa (casis) harus memenuhi berbagai syarat administratif dan fisik yang telah ditentukan. Di antara syarat-syarat tersebut, tiga hal yang paling krusial adalah usia, tinggi badan, dan nilai akademik.
Meskipun sama-sama berada dalam jalur pendidikan kedinasan, syarat masuk POLRI dan TNI memiliki sejumlah perbedaan penting yang tidak bisa diabaikan. Banyak calon peserta merasa ragu untuk memilih jalur yang paling sesuai karena kurang memahami perbedaan ini. Oleh karena itu, artikel ini akan mengulas secara rinci perbandingan syarat usia, tinggi badan, dan nilai akademik antara POLRI dan TNI, dengan fokus utama pada persyaratan masuk POLRI.
Table of Contents
ToggleA. Persyaratan Usia Masuk POLRI vs TNI
Setiap jalur rekrutmen di lingkungan POLRI memiliki batas usia yang berbeda. Persyaratan ini penting karena menjadi salah satu penyebab paling umum peserta gugur di tahap awal seleksi administrasi.
Usia Pendaftaran POLRI
Berdasarkan informasi resmi dari penerimaan.polri.go.id, berikut adalah ketentuan usia untuk masing-masing jalur:
- Akademi Kepolisian (Akpol): usia minimal 16 tahun dan maksimal 21 tahun saat pembukaan pendaftaran.
- Bintara POLRI: usia minimal 17 tahun dan maksimal 21 tahun.
- Bintara Kompetensi Khusus (seperti TI, Perawat, dll): batas usia bisa diperpanjang hingga 24 tahun untuk lulusan D3 atau D4.
- Tamtama POLRI: usia minimal 17 tahun dan maksimal 22 tahun.
Calon peserta wajib memastikan usia mereka sesuai saat mendaftar, bukan saat tes berlangsung. Selain itu, tidak ada toleransi untuk batas usia ini, sehingga penting untuk mengecek pengumuman resmi setiap tahun.
Perbandingan dengan Usia Masuk TNI
Sementara itu, syarat usia masuk TNI sedikit berbeda, tergantung jenis rekrutmennya:
- Taruna Akmil, AAU, dan AAL: usia maksimal 22 tahun.
- Bintara TNI: umumnya 17 sampai 22 tahun.
- Tamtama TNI: usia antara 18 sampai 22 tahun.
Secara umum, batas usia untuk masuk TNI lebih longgar dibandingkan dengan jalur Akpol. Namun, tetap ada variasi tergantung jenjang pendidikan terakhir dan jenis pendaftaran yang dipilih.
B. Persyaratan Tinggi Badan CASIS POLRI vs TNI

Tinggi badan merupakan salah satu syarat utama yang harus dipenuhi oleh calon peserta seleksi masuk POLRI dan TNI. Persyaratan ini bersifat mutlak dan tidak dapat dinegosiasikan. Bahkan, meskipun nilai akademik sangat tinggi atau fisik sangat kuat, peserta tetap dapat langsung gugur jika tidak memenuhi standar tinggi badan minimal.
Tinggi Badan Minimal Masuk POLRI
Berdasarkan ketentuan penerimaan anggota POLRI tahun-tahun sebelumnya, berikut standar tinggi badan minimal yang berlaku:
- Akademi Kepolisian (Akpol):
- Pria: minimal 165 cm
- Wanita: minimal 163 cm
Beberapa sumber menyebutkan bahwa pada seleksi tertentu, standar bisa naik menjadi 170 cm untuk pria.
- Pria: minimal 165 cm
- Bintara dan Tamtama POLRI:
- Pria: minimal 165 cm
- Wanita: minimal 160 cm
- Pria: minimal 165 cm
Tinggi badan akan diukur secara langsung oleh panitia seleksi dan harus sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kesalahan data atau rekayasa ukuran sangat berisiko dan dapat menggugurkan peserta secara langsung.
Perbandingan dengan Tinggi Badan Minimal TNI
Sementara itu, TNI juga memiliki standar tinggi badan yang tidak kalah ketat, meskipun ada sedikit perbedaan tergantung pada matra dan jenis seleksi:
- Taruna Akmil, AAU, AAL:
- Pria: minimal 165 cm
- Wanita: minimal 160 cm
- Pria: minimal 165 cm
- Bintara dan Tamtama TNI:
- Pria: minimal 163 cm
- Wanita: minimal 157 cm
- Pria: minimal 163 cm
Secara umum, tinggi badan minimal untuk masuk TNI sedikit lebih fleksibel dibandingkan dengan POLRI, terutama untuk jalur Bintara dan Tamtama. Namun, seleksi TNI biasanya menekankan kekuatan dan daya tahan fisik secara keseluruhan, sehingga tinggi badan hanyalah salah satu dari banyak aspek yang dinilai.
C. Persyaratan Nilai Akademik / Rapor
Selain usia dan tinggi badan, nilai akademik atau nilai rapor juga menjadi komponen penting dalam seleksi administrasi masuk POLRI. Banyak calon peserta yang gugur karena nilai tidak memenuhi batas minimal yang ditentukan, meskipun sudah merasa siap secara fisik dan mental.
Nilai Minimal Masuk POLRI
Persyaratan nilai akademik biasanya mengacu pada rata-rata rapor dari semester IV dan V, terutama untuk pelajaran utama seperti Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA/IPS tergantung jurusan. Berikut adalah standar umum yang berlaku:
- Rata-rata nilai rapor minimal 70.00 (skala 100)
Beberapa daerah atau jalur tertentu bisa menetapkan standar lebih tinggi, misalnya 75.00 untuk wilayah tertentu atau jalur kompetensi khusus. - Khusus jalur Akpol, selain nilai rapor, hasil tes akademik dan prestasi di sekolah juga menjadi pertimbangan penting. Lulusan sekolah unggulan atau peraih prestasi tingkat nasional sering mendapat nilai tambah saat seleksi.
Calon peserta harus memastikan bahwa nilai rapor dicetak dari sistem resmi sekolah dan dilegalisasi sesuai ketentuan. Pemalsuan data akan dikenakan sanksi tegas.
Perbandingan dengan Persyaratan Nilai TNI
Berbeda dengan POLRI, seleksi masuk TNI tidak secara eksplisit menetapkan nilai rapor minimal. Namun demikian, panitia seleksi tetap memeriksa latar belakang akademik dan akan mempertimbangkan kualitas nilai sebagai bagian dari penilaian keseluruhan.
Dalam banyak kasus, seleksi TNI lebih mengedepankan kekuatan fisik, disiplin, dan loyalitas terhadap negara. Nilai akademik tetap penting, tetapi bukan satu-satunya faktor utama.
Memahami perbedaan persyaratan usia, tinggi badan, dan nilai akademik antara TNI dan POLRI sangat penting bagi calon peserta seleksi. Fokus utama dalam artikel ini adalah syarat masuk POLRI yang dikenal lebih ketat dalam hal nilai akademik dan tinggi badan, terutama untuk jalur Akpol. Sementara itu, TNI memiliki standar tersendiri yang menyesuaikan dengan matra dan jenis pendaftaran.
Jika kamu berencana mendaftar sebagai anggota POLRI, pastikan mulai mempersiapkan diri sejak jauh hari. Periksa ulang usia dan tinggi badanmu, serta evaluasi nilai rapormu agar tidak tersandung di tahap administrasi. Setelah itu, kamu bisa lanjut fokus ke latihan fisik dan simulasi akademik.
Untuk membantu persiapanmu, coba gunakan simulasi CAT Polri yang dirancang menyerupai tes asli. Dengan latihan rutin dan strategi yang tepat, peluang lolos seleksi akan semakin besar.